Beranda Kampus FISIP UNHAS Gelar Sosialisasi Manajemen Food-Waste di Kelurahan Untia Makassar

FISIP UNHAS Gelar Sosialisasi Manajemen Food-Waste di Kelurahan Untia Makassar

0

Matakita.co, Makassar – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan kegiatan Bina Desa di Kelurahan Untia, Makassar. (19/5/2023)

Adapun jenis kegiatan yakni sosialisasi manajemen food-waste di kota Makassar. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan mengolah kembali sampah rumah tangga.

Kegiatan ini dihadiri oleh wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan FISIP UNHAS, Sekretaris kelurahan, dosen pendamping mahasiswa, warga kelurahan Untia dan mahasiswa. Kegiatan ini menghadirkan narasumber yakni Suryanto Arifin. S.Sos. M.Si (Akademisi) dan Hikmawaty Sabar S.Pd., M.Si (WALHI Sul-Sel).

Reski Erik Sandi sebagai salah satu pelaksana mahasiswa dalam kegiatan ini mengatakan bahwa sadar atau tidak sadar saat ini kita sudah ketergantungan terhadap penggunaan plastik di kehidupan sehari hari sehingga butuh adanya penyadaran. Di kelurahan Untia ini, perhatian masyarakat terhadap lingkungan sudah bagus terutama dalam menjaga lingkungan. Hanya saja yang perlu dilakukan selanjutnya adalah bagaimana kita bisa menciptakan inovasi untuk menjaga lingkungan kita yang memiliki nilai lebih di mayarakat.

Wakil Dekan bidang akademik dan kemahasiswaan FISIP UNHAS, Dr. Hasniati. S.Sos., M.Si dalam sambutannya menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu program kampus yang dimana program ini merupakan salah satu perwujudan tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian pada masyarakat. Oleh karena itu harapan kedepannya program ini akan terus berlanjut terutama yang berkaitan dengan lingkungan.

Adapun Suryanto Arifin. S.Sos. M.Si dalam pemaparannya menjelaskan bahwa terdapat tiga fungsi lingkungan yang bersaing yakni depot pasokan, ruang hidup dan gudang limbah. Ketiga fungsi ini seringkali bersaing untuk mendapatkan ruang dan seringkali saling berbenturan misalnya menempatkan tempat pembuangan sampah di lokasi pedesaan dekat kota membuat tempat tersebut tidak cocok dijadikan  ruang hidup dan menghancurkan  kemampuan lahan yang berfungsi sebagai gudang pasokan makanan.

Sementara itu, Hikmawaty Sabar S.Pd., M.Si dalam pemaparannya menjelaskan bahwa saat ini kita sedang menuju Kolaps, hal ini dikarenakan kerusakan lingkungan akibat alih fungsi kawasan hutan, ketidak sesuaian tata ruang dll. Yang kemudian mengakibatkan terjadinya krisis iklim dan bencana ekologis seperti banjir, krisis air bersih hingga Makassar gagal mendapatkan gelar adipura karena pengelolaan sampah di TPA Antang masih menggunakan open dumping dan masih banyak lagi yang mungkin akan terjadi apabila masalah lingkungan ini tidak menjadi perhatian pemerintah.

dalam kegiatan ini terdapat beberapa poin penting yang menjadi hasil diskusi dengan masyarakat diantaranya, saat ini di Untia sudah terdapat pengelolaan sampah plastic menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi akan tetapi yang menjadi masalah adalah di Untia semua air dibeli karena susanya air bersih masuk ke Untia. Karena daerah ini termasuk salah satu pesisir sehingga air yang tersedia kadang rasa asin dan berwarna karat. Dengan demikian masalah lingkungan di kota Makassar masih perlu diadakan perbaikan meskipun di beberapa daerah kesadaran masyarakat mengenai lingkungan sudah ada namun tetap butuh perhatian dari pemerintah.

Facebook Comments
ADVERTISEMENT