MataKita.co, Gowa – Mahasiswa program studi kedokteran Universitas Islam Negri Alauddin Makassar (UINAM) angkatan 5 adakan webinar dengan tema “Ibu Cerdas : Anti Panik Penuhi Bayi dan Balita” pada hari Ahad, 21 Mei 2023. Webinar ini diadakan secara daring melalui zoom, dimulai pukul 10.00 sampai pukul 12.00 WITA.
Webinar ini menghadirkan narasumber dr. Destya Maulani, Sp.A , dokter spesialis anak sekaligus dosen Prodi Pendidikan Dokter UINAM. Dalam webinar ini juga diikuti oleh mahasiswa fakultas kedokteran dan kesehatan (FKIK) UINAM dan kalangan ibu muda yang totalnya diperkirakan mencapai 80 orang.
Berdasarkan data yang diambil dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI pada tahun 2022, angka kematian ibu mencapai 183 ribu per 100 ribu kelahiran. Sedangkan, angka kematian bayi berada pada 16,85 per 1000 kelahiran bayi, artinya dari 1.000 bayi ada 16 bayi yang meninggal sebelum usia 1 tahun. Webinar ini merupakan upaya sosialisasi tentang kesehatan ibu dan anak.
“Angka kematian ibu dan anak saat ini cukup tinggi, oleh karena itu, sebagai masyarakat yang peka terhadap isu tersebut, mahasiswa kedokteran atau kesehatan perlu membahas lebih lanjut terkait cara meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak” jelas Annisa Y Febrianti
Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan tersebut juga menuturkan bahwa penting untuk mengetahui golden age anak atau masa keemasan pertumbuhan dan perkembangan anak.
“perlu pemenuhan gizi yang baik untuk ibu dan anak pada masa keemasan, selain menambah peluang hidup juga untuk menghasilkan masyarakat yang cerdas dan bergizi baik” jelasnya.
Masa keemasan pada bayi berada pada usia 0 bulan sampai 2 tahun. Masa ini disebut masa keemasan karena masa ini sangat penting dan pesat dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
dr. Destya Maulani mengatakan penting memberikan air susu ibu (ASI) pada masa perkembangan bayi untuk kesehatan dan pemenuhan gizi bayi.
“Pertumbuhan dan perkembangan bayi pada masa keemasan terutama rentang waktu 6 bulan pertama. Ibu yang cerdas harus fokus memberi ASI eksklusif dengan maksimal” jelasnya.
Ia juga berpesan agar para ibu setelah memberi ASI eksklusif harus semangat memperkenalkan variasi makanan kepada bayi.
“Ibu harus semangat dan jangan menyerah untuk memperkenalkan berbagai variasi makanan kepada bayi agar kecil kemungkinan bayi menolak makan di usia selanjutnya.”tutupnya.