Oleh : Andi Hendra Dimansa*
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu negara/provinsi/kota/kabupaten terlihat dari penyusutan ketimpangan distribusi pendapatan masyarakat. Selain itu, pembangunan ekonomi menjadi suatu proses di mana pemerintah dan masyarakat dapat mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, serta merangsang perkembangan ekonomi yang kompetitif (Sumber: Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemnaker).
Delis-Djira melihat peluang dan kesempatan kerja bagi masyarakat Morowali Utara bisa melalui pemberdayaan berbasis di desa-desa. Sumber daya di desa diberikan peluang mengelola usaha baik berbasis ekonomi kreatif oleh anak muda maupun berbasis usaha rumahan. Hal itu, diharapkan roda perekonomian lebih kompetitif bergerak di desa-desa.
Pada tahun 2022 Delis-Djira telah merealisasikan BKK (Bantuan Keuangan Khusus) terdiri dari kelompok pemuda/karang taruna sebanyak 26 kelompok dengan total bantuan Rp 1.894.572.850;. Untuk kelompok perempuan sebanyak 158 kelompok dengan total bantuan Rp 4.999.653.980;. Di luar dari kelompok pemuda dan perempuan, sebanyak 269 kelompok dengan total bantuan Rp 7.363.913.786;. Jadi, total realisasi BKK tahun 2022 senilai Rp 14.258.140.616.
Sedangkan untuk tahun 2023 BKK telah mengalami peningkatan jumlah kelompok penerima manfaat. Usaha ekonomi produktif pemuda/karang taruna sebanyak 124 kelompok dengan total bantuan Rp 9.014.248.000;. Usaha ekonomi produktif perempuan sebanyak 233 kelompok dengan total bantuan Rp 7.640.441.940;. Usaha ekonomi produktif di luar pemuda dan perempuan, sebanyak 238 kelompok dengan total bantuan Rp 9.001.064.075;. Jadi, total kelompok penerima BKK tahun 2023 sebanyak 595 kelompok dengan nilai bantuan mencapai Rp 25.655.754.015.
BKK memberikan gambaran bahwa Delis-Djira telah memberikan peluang bagi bertumbuh dan berkembangnya kelompok-kelompok usaha berbasis desa. Usaha yang bergerak dari desa bisa menjadi lokomotif baru dalam pengembangan ekonomi di Morowali Utara. Secara praktis dari tiga tahun masa pemerintahan Delis-Djira telah menjangkau dan memberikan pertumbuhan kelompok-kelompok usaha di desa. Jadi, bisa diproyeksikan apabila program BKK itu berjalan selama lima tahun akan menyentuh dua kali lipat desa-desa yang tersebar di sepuluh kecamatan, maka telah menumbuhkan ekonomi yang jauh lebih kompetitif. Bisa dibayangkan, jika Delis-Djira kembali memimpin lima tahun lagi, maka akan berdampak secara power full bagi kemajuan Morowali Utara.
Delis-Djira telah membuktikan bahwa memajukan Morowali Utara dengan menggerakkan SDM-SDM di desa bisa secara signifikan memberikan dampak terhadap ekonomi. Artinya, roda perekonomian lewat BKK bisa bertumbuh secara sehat dan melibatkan semua elemen masyarakat. Selain itu, Delis-Djira telah mempelopori kemajuan dan pembangunan berkelanjutan yang melibatkan pemuda dan perempuan. Hal itu, membuktikan Delis-Djira telah membawa kemajuan untuk semua.
*) Penulis adalah Peneliti Profetik Institute
