MataKita.co, Gorontalo – Prestasi membanggakan diraih oleh salah satu mahasiswa dari Program Studi Ilmu Keolahragaan (IKOR) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Hamzah Bano, yang berhasil lolos seleksi ketat untuk mengikuti Istanbul-Youth Summit di Turki.
Youth Summit dikelola oleh sebuah lembaga yang bertugas menyeleksi generasi muda suluruh dunia untuk mengikuti simulasi sidang umum PBB. Sama seperti MUN (Model United Nation) atau Asian Youth International Model United Nation (AYIMUN). Jumlah negara yang ikut yakni 180 negara.
Tujuan program ini adalah menambah pengalaman dan pengetahuan baru di negara Eurasia, sehingga diharapkan tercipta generasi muda bangsa yang berwawasan internasional demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia kedepannya. Selain itu para peserta akan berperan sebagai diplomat yang mewakili negara tertentu untuk membahas berbagai isu global, seperti politik internasional, ekonomi, hak asasi manusia, hingga lingkungan hidup. Ajang ini bertujuan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, public speaking, serta pemecahan masalah dalam konteks internasional.
Hamzah yang merupakan mahasiswa aktif dalam berbagai kegiatan baik akademik dan organisasi ini, mengungkapkan rasa bangganya atas kesempatan ini.
“Keberhasilan ini tidak diraih dengan mudah. Saya harus melewati serangkaian seleksi ketat yang melibatkan ratusan hingga ribuan peserta dari berbagai latar belakang pendidikan dan negara yang memiliki minat besar dalam diplomasi, hubungan internasional, serta isu-isu global. Namun, dengan tekad dan kerja keras, Alhamdulillah saya berhasil lolos dan mendapatkan kesempatan emas untuk berpartisipasi dalam forum prestisius ini,” ungkapnya.
Dikatakan Hamzah, ini adalah mimpi yang menjadi nyata. “Ini adalah peluang luar biasa untuk belajar langsung di negera luar dan memperoleh pengalaman untuk bisa terlibat langsung dalam diskusi dan simulasi diplomasi internasional,” pungkasnya .
Bagi Hamzah, kesempatan ini tidak hanya menjadi ajang belajar tetapi juga momen penting untuk membangun jaringan dengan mahasiswa dari berbagai negara serta memperkenalkan Indonesia, khususnya Gorontalo, di tingkat global. Ia berharap keikutsertaannya dapat membawa manfaat bagi dirinya sendiri, universitas, dan juga daerah asalnya.
Namun, untuk dapat berangkat dan mengikuti kegiatan ini secara langsung di Istanbul, Turki, Hamzah masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal pendanaan. Ia berharap ada dukungan dari berbagai pihak, khususnya dari Universitas Muhammadiyah Gorontalo, agar dirinya bisa mewakili kampus UMGO dalam ajang internasional ini.
“Saya berharap universitas bisa memberikan dukungan, baik dalam bentuk pendanaan maupun bantuan lainnya, agar saya bisa berangkat ke Istanbul dan berkontribusi dalam diskusi global ini. Saya ingin membuktikan bahwa mahasiswa Muhammadiyah dari Gorontalo juga mampu bersaing di kancah internasional,” tambahnya.
Keberhasilan Hamzah lolos ke Istanbul International MUN menjadi bukti bahwa mahasiswa UMGO/ Indonesia, khususnya dari Gorontalo, memiliki potensi besar untuk berkiprah di dunia internasional. Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang berpartisipasi dalam forum-forum global seperti ini, diharapkan Indonesia semakin dikenal sebagai negara dengan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
Dukungan dari kampus, pemerintah daerah, serta masyarakat luas sangat diharapkan agar mahasiswa seperti Hamzah dapat terus berkembang dan membawa nama baik Indonesia di tingkat dunia. Semoga Hamzah dapat segera mewujudkan impiannya untuk berangkat ke Istanbul dan mengukir prestasi membanggakan bagi tanah air.