Matakit.co (Gorontalo) – Kunjungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Provinsi Gorontalo dalam rangka supervisi kasus dugaan korupsi, di sambut oleh ratusan masa aksi Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Gorontalo (APPMG), kamis, (28/3/2019) pukul 10.00 Wita.
Aliansi tersebut menyuarakkan aspirasinya, terkait dengan kasus dugaan korupsi yang sementara di tangani oleh Kejaksaan Tinggi Gorontalo, hingga saat ini belum adanya penyelesaian.
Menariknya masa aksi tersebut tak hanya di hadiri oleh pemuda melainkan ibu rumah tangga pun turut berpanas-panasan, menunggu kahadiran KPK RI untuk dapat beraudience dengan mereka.
Adapun tuntutan masa aksi itu, KPK dan Kejati segera panggil tahanan aktor utama dugaan korupsi Gorontalo Outor Ring Road (GORR), Pembangunan kantor DPRD Kabupaten Gorontalo, Diduga ada rekening gendut hasil PPATK, indikasi korupsi GORR mencapai 80 miliar, kasus pembangunan alat kesehatan (Alkes) di RS. ainun habibie , dugaan kasus korupsi dana bansos Bonebolango, dugaan korupsi jembatan boludawa oleh direktur PT.Cahaya mandiri persada.
Orasi yang di sampaikan para Demonstran tersebut, tak hanya menuntut kasus-kasus korupsi yang tak di usut tuntas, melainkan para demonstran menuntut Kejaksaan Tinggi (Kejati) Gorontalo untuk dapat melimpahkan kasus tersebut kepada pihak KPK ketika Kejati tak mampu menyelesaikannya.
Firdaus Dewilmar selaku Kepala Kejati mengatakan, Kejati sementara melangsungkan rapat koordinasi supervisi bersama tim KPK yang membahas tentang seluruh kasus yang sudah beredar di masyarakat saat ini.
Dari pengamatan Matakita.co, seluruh masa aksi demonstran pun hendak membubarkan barisannya tepat pukul 13.45 Wita. Hal ini dikarenakan pihak kejati meminta masa untuk bersabar, dan menunggu hasil rilis supervisi yang di lakukan KPK Dan Kejaksaan Tinggi.
