Beranda Berdikari Ekonomi Hadapi Dampak Ekonomi Akibat Corona, Begini Tanggapan Ketua HIPMI Sultra

Hadapi Dampak Ekonomi Akibat Corona, Begini Tanggapan Ketua HIPMI Sultra

0
Sucianti Suaib Saenong

MataKita.co, Kendari –  Wabah virus pandemi corona atau Covid-19 yang menyebar ke seluruh daerah di Indonesia berdampak pada semua aspek kehidupan. Apa lagi setelah Presiden mengambil kebijikan pembatasan sosial berskala besar membuat berbagai aktivitas harus terhenti. hal ini berdampak pada berbagai profesi, termasuk kalangan pengusaha. Hal ini juga dirasakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ketua HIPMI Sultra, Sucianti Suaib Saenong kepada MataKita.co (5/4/2020) mengatakan agar wabah ini tidak semakin menyebar luas dan demi keselamatan tenaga kerja. Maka banyak pengusaha di Indonesia terpaksa merumahkan karyawannya. Sementara pengusaha harus tetap bertanggung jawab membayar gaji karyawan walau pendapatan perusahaan berhenti.

“Dampak corona ini dapat dilihat dari nilai rupiah yang jatuh dibanding dolar. Kemudian juga pantauan kami pada bisnis travel di Provinsi Sultra anjlok, termasuk juga berpengaruh terhadap perhotelan, konstruksi, properti, dan manufaktur” Jelas politisi Golkar ini.

Suci menilai bisnis di Sultra tidak seberdampak seperti bisnis di Jakarta karena 40 persen tingkat penularan corona ada di Jakarta.

Terkait kebijakan pemerintah, Suci menyebut patut disambut baik, yakni Perpu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19. Presiden baru mengumumkan Rp401,5 Triliun untuk penanganan Covid-19, yang didalamnya ada anggaran untuk program pemulihan ekonomi dan stimulus kredit usaha rakyat.

“Karena pandemi ini saya selaku Ketum Hipmi Sultra telah melakukan pendekatan ke beberapa perbankan di pusat agar memberi kebijakan penundaan pembayaran kredit UMKM di bawah Rp10 miliar sampai pandemi ini dapat terlewati,” tutur Suci.

Soal bisnis potensial di tengah pandemi ini, Suci menyarankan pengusaha bisa bisnis dari rumah seperti katering. Kemudian bisnis yang sekarang banyak dibutuhkan adalah alat pelindung diri (APD).

“UMKM yang tadinya membuat baju, sekarang cobalah membuat masker dari sisa-sisa kain yang memenuhi standar kesehatan,” ujar Suci yang juga merupakan pengusaha konstruksi dan tambang.

Suci juga mengamati yang menarik sekarang adalah ada bisnis yang maju di tengah pandemi ini misalnya bisnis e-commerce masih berjalan baik, supplier alat medis, food proccesing & retail, serta bisnis antiseptic atau sabun. Bertani rempah-rempah seperti jahe, lengkuas, serai di halaman rumah juga perlu.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT