Matakita.co, Singapura – Konferensi internasional SEIGOP 2025 – Sustainable Futures and the Asia-Pacific: Innovation, Integration and Impact resmi digelar pada 11–12 September 2025 di James Cook University, Singapura. Ajang akademik bergengsi ini diinisiasi oleh The Centre for International Trade and Business in Asia (CITBA) dan menghadirkan 50 presenter dari berbagai negara, mulai dari Australia, Singapura, Malaysia, Indonesia, India, Denmark, Thailand, Bangladesh, Finlandia, Vietnam, Inggris, Pakistan, hingga Filipina.
Salah satu kontribusi dari Indonesia datang melalui Dr. Rudi Salam, dosen Universitas Negeri Makassar (UNM). Ia mempresentasikan riset berjudul “Digital Marketing in Enhancing Business Resilience: A Science Mapping Review.” Dalam artikel tersebut, berkolaborasi dengan beberapa dosen dari Universitas Negeri Brawijaya (Sovia Rosalin, Kusdi Raharjo, Hamidah Nayati Utami, Arik Prasetya, Mohammad Iqbal), dan Politeknik Negeri Malang (Indra Dharma Wijaya) dan Universitas Negeri Makassar (Asmar).
Dalam paparannya, Dr. Rudi menekankan bahwa pemasaran digital merupakan strategi kunci untuk memperkuat ketahanan bisnis, khususnya di tengah tantangan global seperti pandemi, disrupsi teknologi, dan perubahan pasar. Melalui pendekatan science mapping, riset ini memetakan tren penelitian internasional mengenai digital marketing dan kaitannya dengan resiliensi bisnis, sekaligus menawarkan rekomendasi praktis bagi pelaku usaha.
“Digital marketing bukan hanya soal promosi, tetapi bagaimana usaha bisa beradaptasi, bertahan, dan tumbuh di tengah perubahan global,” jelas Dr. Rudi.
SEIGOP 2025 tidak hanya menjadi forum akademik, tetapi juga ajang kolaborasi lintas negara antara peneliti, akademisi, dan praktisi bisnis di kawasan Asia-Pasifik. Dengan mengusung tema innovation, integration, and impact, konferensi ini mendorong pertukaran gagasan dan solusi berkelanjutan dalam menghadapi kompleksitas ekonomi regional maupun global. Informasi lengkap mengenai konferensi tersedia di laman resmi: SEIGOP 2025.
Kehadiran akademisi UNM ini diharapkan dapat memperkuat posisi kampus dalam jaringan riset global, serta memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik bisnis berkelanjutan di Indonesia.
