Beranda Kampus Dosen Atma Jaya Lakukan PKM di Toraja, Tongkonan ‘disulap’ Jadi Guest House

Dosen Atma Jaya Lakukan PKM di Toraja, Tongkonan ‘disulap’ Jadi Guest House

0

Matakita.co, Makassar – Toraja merupakan kabupaten yang sangat terkenal di provinsi Sulawesi Selatan. Wilayah tersebut menjadi salah satu opsi wisata yang menggiurkan dengan berbagai kearifan lokal, adat istiadat, dan ritual-ritualnya uniknya. Tidak kalah menarik, di Toraja terdapat rumah adat yang disebut ‘Tongkonan’.

Tongkonan dianggap sakral karena digunakan untuk acara adat atau menyimpan sesuatu yang tidak bisa diganggu. Selain dianggap rahasia keluarga, masih banyak lagi paradigma tentang Tongkonan sehingga tidak sembarang orang bisa menempatinya.

Di Toraja sendiri, banyak keluarga yang memiliki lebih dari satu Tongkonan, bergantung pada strata keluarga mereka. Sayangnya, banyak Tongkonan yang tidak terisi dan tidak dimanfaatkan pemiliknya. Padahal tongkonan ini diminati oleh para wisatawan sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata.

Atas dasar itu, tim Pengabdian Kepada masyarakat (PKM) dari Universitas Atma Jaya dengan memanfaatkan bantuan pendanaan program penelitian kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mencoba membuka peluang destinasi wisata di Toraja. Tentunya dengan pemanfaatan Tongkonan.

ADVERTISEMENT

Tim ini beranggotakan 4 orang dosen Atma Jaya, yakni Hendrikus Kadang, Wihalminus Sombo Layuk, Bernadeth Tongli, dan Bartholpmeus Tandiayu. Mereka sudah mulai bekerja sejak Desember tahun 2021 dengan berfokus pada masyarakat sekitar destinasi Sa’pak Bayo bayo. Tim membantu masyarakat ‘menyulap’ Tongkonan yang tidak digunakan menjadi Guest House. Upaya ini tentu akan menunjang pariwisata di Toraja Sulawesi.

Hendrikus Kadang selaku ketua tim menjelaskan berbagai hasil penelitian dan upaya yang telah dilakukannya. Dia juga menjelaskan pentingnya program ini bagi masyarakat sekitar destinasi Sa’pak Bayo bayo.

“Intinya PKM ini bertujuan memberdayakan masyarakat di sekitar destinasi Sa’pak Bayo-bayo agar sadar dan mau mengubah paradigma untuk memanfaatkan Tongkonan sebagai tradisional Guest House tanpa mendegradasi fungsinya selama ini,” jelasnya pada seminar hasil penelitian di Hotel Ibis Makassar, Rabu (29/12/2021).

Hendrikus menjelaskan bahwa peningkatan fungsi Tongkonan itu akan bermanfaat bagi ekonomi masyarakat. Selain itu, para pengunjung bisa mendapat pengalaman tambahan menginap di Tongkonan.

Meskipun tidak mudah meyakinkan masyarakat, tapi dengan berbagai edukasi dan upaya persuasif yang dilakukan tim, akhirnya masyarakat mau terbuka untuk meningkatkan fungsi Tongkonannya.

“Kami bahkan turun menemui satu-satu warga yang memiliki Tongkonan. Meyakinkan bahwa mereka dapat memanfaatkan Tongkonan dan lumbung yang tidak terpakai sebagai Guest House tanpa mengubah atau bermaksud mencederai adat,” jelasnya.

Hendrikus berharap agar Guest House yang dicanangkan bisa berkelanjutan. Apalagi masyarakat sudah banyak yang tergerak untuk memanfaatkan Tongkonan dan lumbung yang dimiliki.

“Bahkan mereka bisa membuat rumah-rumah yang menyerupai Tongkonan sebagai tempat penginapan bagi wisatawan demi meningkatkan perekonomian mereka,” pungkasnya. (*/MM)

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT