MataKita.co, Gorontalo – Tausiyah Ramadhan yang dilaksanakan secara rutin menjelang berbuka puasa digelar dengan penuh hikmah berlokasi di Masjid Darul Arqom Kota Gorontalo, Selasa (19/4/22).
Pengajian jelang buka puasa dengan menu utama Ayam Geprek Uyat ini dibawakan oleh Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Dr. H. Salahudin Pakaya, MH.
“Kita perlu mengetahui alat-alat atau instrumen apa yang bisa kita jadikan pegangan untuk bisa memahami seluruh ayat Al-Qur’an” ungkapnya.
Lebih lanjut mantan Dekan Fakultas Hukum UMGO ini menyampaikan bahwa ada banyak ilmu didalam Al-Qur’an yang bisa digunakan untuk memahami ayat-ayat Al-Qur’an. Diantaranya yang akan dijelaskannya pada kesempatan itu ialah Ilmu Asbabun Nuzul Al-Qur’an dan I’jazul Al-Qur’an.
“Asbabun Nuzul itu ilmu sebab-sebab turunnya Al-Qur’an. Jadi ada sejumlah ayat disebabkan oleh suatu peristiwa dijaman Rosulullah, mengakibatkan ayat itu turun. Lalu kemudian ada yang disebut I’jazul Qur’an (Mukjizat Al-Qur’an). Al-Qur’an ini adalah Mukjizat terbesar yang dimiliki oleh Rosulullah SAW.” ungkapnya.
Dalam penjelasannya dirinya menyebut bahwa banyak mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi didalam pandangan para ulama bahwa Al-Qur’an ini menjadi Mukjizat yang paling Agung dimiliki Rosulullah SAW.
Sehingga menurutnya tidak heran Michael H. Hart dalam bukunya menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh yang paling berpengaruh didunia. Salah satu alasan mengapa Michael H. Hart menempatkannya pada posisi pertama adalah karena nabi memiliki Magnun Opus atau karya besar yaitu berupa Al-Qur’an.
Bagaimana tidak, mana ada kitab selain Al-Qur’an yang dibaca oleh jutaan manusia didunia secara berulang-ulang. Karena ternyata bagi orang yang sudah cinta atau ingin sekali memahami isi kandungan dalam Al-Qur’an secara berulang-ulang dia akan membacanya dan tidak akan bosan.
“Salah satu mukjizat Al-Qur’an yang pernah terjadi dalam diri Nabi Muhammad itu pernah diulas dalam buku Shirah Nabawi yang ditulis oleh Shafiyyurrahman Al-Mubarak.” ungkapnya lebih lanjut.
Dirinya menceritakan tentang rencana besar para pembesar Quraisy untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi ketika utusan yang akan melakukan eksekusi kepada Nabi Muhammad didepan Ka’bah. Maka yang terjadi adalah para algojo itu justru lari mundur dari belakang Nabi, padahal Nabi pada saat itu membelakangi mereka.
Ketika ditanya oleh pesuruh mengapa utusan itu lari, ternyata ketika mereka sudah mau melakukan eksekusi dengan menghantamkan batu besar dikepala Nabi, mereka justru melihat unta besar yang ada dihadapan mereka. Sehingga mereka lebih memilih lari. Dalam catatan buku Shirah Nabawiyah itu menyebut bahwa ketika pada saat kejadian itu Nabi Muhammad SAW. sedang membaca Al-Qur’an.
“Kenapa dia disebut Mukjizat? Karena disetiap Nabi diutus oleh Allah pada suatu kaum. Harus dia beri peralatan untuk membenarkan dan menguatkan ajaran yang dia bawa.” lanjut Sekretaris Wilayah Muhammadiyah Gorontalo.
Dirinya mencontohkan mukjizat yang dimiliki Nabi Musa As. Kenapa Nabi Musa diberikan mukjizat berupa tongkatnya bisa berubah ular dan memakan ular-ular para penyihir Fir’aun? Karena pada zaman Musa yang didewa-dewakan adalah para penyihir. Begitu juga Nabi Isa As. bisa menyembuhkan penyakit dari lahir, menyembuhkan orang buta bahkan menghidupkan orang yang mati. Kenapa Nabi Isa diberikan kemampuan seperti itu, karena ternyata di zaman Nabi Isa As yang di agung-agungkan itu adalah mereka para tabib.
Menurutnya Nabi Musa dan Nabi Isa diberikan alat untuk melakukan tindakan seperti diatas agar supaya orang seharusnya percaya dan meyakini ajaran tauhid yang dibawa oleh nabi-nabi tersebut.
“Al-Qur’an kenapa diberikan kepada Nabi Muhammad sebagai mukjizat yang paling besar? Karena di zaman Nabi Muhammad, orang yang di agung-agungkan adalah mereka para penyair. Penyair ahli sastra. Karena itu Nabi Muhammad diberi Al-Qur’an yang memiliki tingkat sastra yang paling tinggi tidak bisa ditandingi. ” ujarnya.
Dr. H. Salahudin Pakaya, MH. juga ikut menjelaskan pengertian Asbabun Nuzul Al-Qur’an beserta beberapa contoh yang bisa ditemukan didalam Al-Qur’an.
Tausiyah Ramadhan tersebut juga secara rutin ditayangkan melalui akun Facebook Lazismu Provinsi Gorontalo, live menjelang buka puasa di Masjid Darul Arqom Muhammadiyah, Kota Gorontalo.