Beranda Mimbar Ide Pemuda, Pendidikan dan Masa Depan Bangsa

Pemuda, Pendidikan dan Masa Depan Bangsa

0

Oleh : Muh Khalifah P.H.W*

Pendidikan adalah jantung dari pembangunan bangsa dan menjadi medium utama dalam membentuk karakter serta kompetensi generasi muda. Dalam berbangsa dan bernegara pemuda diposisikan sebagai simbol masa depan, pewaris nilai-nilai kebangsaan sekaligus aktor utama dalam perubahan sosial. Oleh karena itu, pendidikan pemuda tidak hanya memiliki dimensi praktis, tetapi juga politis dan etis.

Dalam pemikiran Paulo Freire, pendidikan adalah proses “pembebasan,” bukan sekadar pengajaran satu arah. Pendidikan yang menindas melahirkan manusia yang pasif, sementara pendidikan yang membebaskan melahirkan individu yang sadar akan realitas sosial dan mampu mengubahnya. Di sinilah letak peran pemuda: menjadi subjek aktif dalam transformasi masyarakat.

Plato, dalam karya monumental Republic, menekankan pentingnya pendidikan bagi calon pemimpin. Menurutnya, pendidikan harus diarahkan pada pencapaian keadilan dan kebaikan tertinggi. Hal ini senada dengan pandangan John Dewey yang melihat pendidikan sebagai instrumen demokrasi. Pemuda harus dilatih berpikir kritis, kreatif, dan kooperatif agar mampu menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.

ADVERTISEMENT

Negara yang berdaulat dan beradab hanya dapat berdiri tegak jika memiliki warga negara yang sadar, berpendidikan, dan berkarakter. Pendidikan dalam konteks negara bukan hanya berfungsi sebagai alat reproduksi tenaga kerja, melainkan juga sebagai sarana pembentukan identitas kebangsaan dan solidaritas sosial. Ketika pendidikan gagal memberikan ruang kepada pemuda untuk berkembang secara utuh, maka negara akan kehilangan daya regeneratifnya

Pendidikan hari ini sering kali diperhadapkan  pada masalah-masalah seperti ketimpangan akses, politisasi kurikulum, serta lemahnya integrasi antara pendidikan formal dan kebutuhan di tengah masyarakat. Pemuda yang terdidik secara kritis menjadi kunci untuk menantang status quo dan mendorong reformasi yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Pendidikan, pemuda, dan negara merupakan tiga elemen yang saling berkaitan secara erat. Pendidikan yang bermakna dapat melahirkan pemuda yang berdaya, yang pada akhirnya akan menentukan arah dan kualitas masa depan bangsa. Pendidikan bukan sekadar sarana memperoleh pekerjaan, tetapi adalah proses pembentukan manusia utuh yang mampu berpikir, merasakan, dan bertindak secara etis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, negara memiliki kewajiban moral untuk memastikan sistem pendidikan yang adil, kritis, dan transformatif bagi seluruh Anak Bangsa.

*) Penulis adalah Sekretaris Umum DPD IMM Sulsel

Facebook Comments Box