MataKita.co, Makassar — Dalam rangka memperkuat pembelajaran berbasis pengalaman dilapangan dan inovas teknologi, Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar kegiatan praktik lapang terpadu di Desa Paccekke, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru. Kegiatan ini dipusatkan di kawasan Hutan Pendidikan (KHDTK) Paccekke Unismuh Makassar, yang berada di wilayah tersebut, dan melibatkan ratusan mahasiswa serta dosen.
Kegiatan dibuka secara resmi melalui seremoni penerimaan yang dilangsungkan di Kantor Desa Paccekke. Acara ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah desa, pengelola hutan pendidikan, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Barru, serta civitas akademika Unismuh Makassar. Salah satu terobosan penting dalam agenda praktek lapang kali ini adalah penanaman bibit dengan pemberian label Barcode pada setiap tanaman yang ditanam oleh dosen dan mahasiswa kehutanan.
Dalam sambutannya, Sekretaris Program Studi Kehutanan, Ir. Jauhar Mukti, S.Hut., M.Hut., IPM, menyampaikan bahwa praktik lapang ini merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan kehutanan yang tidak hanya bertujuan meningkatkan kompetensi akademik mahasiswa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran lingkungan dan kepedulian sosial. “Kegiatan ini dirancang sebagai wahana belajar yang menyatu dengan alam dan masyarakat. Tahun ini, kami juga menggabungkannya dengan aksi penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia,” jelasnya.
Senada dengan itu, Direktur Hutan Pendidikan Unismuh, Dr. Ir. Hasanuddin Molo, S.Hut., M.Si., IPM, menegaskan peran strategis hutan pendidikan sebagai laboratorium alam yang tidak hanya bermanfaat untuk pendidikan dan penelitian, tetapi juga menjadi instrumen pemberdayaan masyarakat desa. “Hutan pendidikan diharapkan menjadi pusat pembelajaran ekologi dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan. Ini menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan praktik langsung di lapangan, termasuk bagi masyarakat lokal,” ujarnya.
Kegiatan tersebut juga mendapat dukungan dari Kepala KPH Wilayah Barru, Armawati Alwy, S.P., M.Si, yang turut hadir dalam agenda tersebut. Dalam pesannya kepada para peserta, ia mengajak seluruh elemen yang terlibat untuk mengambil bagian dalam upaya pemulihan ekosistem dan konservasi lingkungan. Ia juga menekankan pentingnya mengembangkan model agroforestri, yakni kombinasi antara tanaman kehutanan dan tanaman bernilai ekonomi, untuk mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat desa. “Penanaman pohon bukan hanya untuk lingkungan, tetapi juga bisa menjadi investasi jangka panjang bagi masyarakat jika dikelola secara tepat,” tambahnya.
Pemerintah Desa Paccekke, yang diwakili oleh Sulaiman, S.Pd selaku Sekretaris Desa, menyambut baik kehadiran mahasiswa dan dosen Unismuh Makassar. Ia mengapresiasi langkah kolaboratif yang dilakukan dalam kegiatan ini dan berharap kehadiran hutan pendidikan di wilayahnya dapat memberikan dampak positif yang nyata terhadap kesejahteraan masyarakat. “Kami membuka ruang selebar-lebarnya bagi kolaborasi serupa di masa depan, demi mendorong pembangunan desa yang berkelanjutan dari sisi sosial, ekonomi, maupun ekologi,” ucapnya.
Sebagai penutup kegiatan Pe, dilakukan penanaman pohon secara simbolis di area yang telah disiapkan di sekitar hutan pendidikan. Aksi ini melibatkan mahasiswa, dosen pembimbing, aparat desa, dan perwakilan KPH. Penanaman pohon tersebut menjadi simbol komitmen dan sinergi multipihak dalam menjaga kelestarian lingkungan, serta bentuk kontribusi nyata dunia akademik.
Kegiatan praktik lapang terpadu ini direncanakan berlangsung selama beberapa hari ke depan, dengan berbagai agenda seperti pemetaan vegetasi, pengenalan potensi, observasi biodiversitas, dan kegiatan sosial berbasis pemberdayaan masyarakat. Diharapkan, hasil dari praktik ini dapat memberikan dampak positif, baik dalam bentuk peningkatan kapasitas mahasiswa maupun kontribusi keilmuan untuk pembangunan kawasan desa secara berkelanjutan.