Beranda Mimbar Ide Merdeka Itu Mandiri

Merdeka Itu Mandiri

0
Andi Hendra Dimansa

Oleh : Andi Hendra Dimansa*

Politik itu harus menginjak bumi (pernyataan Ahmad Rofiq Ketua Umum Partai Gema Bangsa). Berdasarkan kenyataan yang ada, partai politik saat ini belum memiliki kemandirian. Baik dalam bersikap maupun dalam mengambil tindakan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Bukankah partai politik terbentuk berdasarkan kesamaan ide/gagasan/ideologi. Menurut analisis Ahmad Rofiq, partai politik saat ini bersifat ownership.

Tidak heran apabila kita menemukan fakta, seorang anggota partai politik hanya mengikuti keinginan/kepentingan pemilik partai. Bukankah sangat miris, apabila terdapat kader partai politik tidak memperoleh dukungan dari partai-nya sendiri. Untuk maju sebagai calon kepala daerah, padahal dari awal mereka telah berjuang dan membesarkan partai.

Mengapa partai politik tidak mengusung kadernya?

ADVERTISEMENT

Politik telah mengalami degradasi nilai menjadi industri. Karena itu, orang-orang yang hendak maju dalam perhelatan politik, mengambil tindakan berupa transaksi. Jadi, kaderisasi, pengalaman dan usaha membesarkan partai menjadi tidak ternilai. Singkatnya, transaksi yang terjadi telah merusak proses berpolitik.

Mandiri Sebagai Identitas

Kehadiran Partai Gerakan Mandiri Bangsa (Partai Gema Bangsa) didasarkan atas keinginan mewujudkan kemandirian bangsa. Sesuai dengan cita-cita dan perjuangan pendiri bangsa. Karena itu, bagi Partai Gema Bangsa mandiri harus menjadi identitas. Baik menguatkan posisi sosial-politik maupun dalam mengelola sumber daya alam. Semua terfokus agar kemandirian bangsa dapat terwujud, sebagaimana harapan bersama “mewujudkan masyarakat adil dan makmur”.

Upaya menghadirkan kemandirian tersebut, Partai Gema Bangsa mengambil langkah gotong-royong dalam pendiriannya. Artinya, semua kader-kader secara bersama-sama mengambil peran sesuai porsi masing-masing. Yang membuat partai menjadi milik bersama, sekaligus mematikan ruang ownership. Oleh Ahmad Rofiq, hal itu dianggap sebagai langkah awal membuat partai menjadi mandiri.

Selain itu, dalam suatu sesi wawancara di Youtube Kilat Media, Ahmad Rofiq menerangkan bahwa dengan latar belakang sebagai aktivis memberikan ruang yang lebih cepat dalam pembentukan struktur. Tidak heran apabila dari 38 provinsi, Partai Gema Bangsa telah terbentuk 34 DPW. Hal lain yang dilakukan oleh Partai Gema Bangsa, dalam pembentukannya bermula dari daerah hingga ke pusat. Jadi, kelengkapan DPW sebagai langkah awal, sebelum deklarasi secara besar-besaran.

Partai Gema Bangsa Mengedepankan Desentralisasi

Peran kader-kader di daerah memperoleh ruang yang besar sebagai bagian penting dalam membesarkan partai. Melahirkan kader yang mumpuni dan telah dipersiapkan dengan proses yang matang. Ahmad Rofiq menerangkan bahwa kalau di daerah itu terdapat kader yang mumpuni untuk dimajukan. Maka partai memberikan ruang, mengapa hal itu dilakukan? Agar kader-kader partai memiliki pengalaman bertarung secara langsung.

Selain itu, Ahmad Rofiq menyadari tidak ada partai yang langsung besar secara tiba-tiba. Karena itu, regenerasi memiliki peranan penting agar menyiapkan kader-kader mandiri. Salah satu keunggulan apabila daerah memiliki kemandirian berupa kesigapan dalam menyiapkan kader. Tidak ada lagi orang tiba-tiba diusung, artinya proses yang membuat partai menjadi lebih besar.

Sehingga dengan kehadiran Partai Gema Bangsa hendak menghadirkan kemandirian sebagai identitas. Sekaligus mengedepankan desentralisasi yang melibatkan daerah secara langsung dalam melahirkan kader. Yang membuat orang-orang masuk dalam partai politik memiliki pengalaman dan berproses secara matang/mandiri. Sebagaimana Charlotte Bronte, Jane Eyre melukiskan dengan indah “Aku bukan burung; dan tak ada jaring yang menjeratku; aku manusia bebas dengan kemauan yang mandiri.”

*) Penulis adalah Wakil Ketua Bidang Digital, Komunikasi, Media dan Pers DPW Partai Gema Bangsa Sulsel

Facebook Comments Box